![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZrBCcG7CJ_UltM3yjPsApI9yxo5JUeM1yMTQcgS_wCiskGa6li7hGaJAcqRuJFyTRCwSQ8xQ3zrULsS3G64HZ8w58cumdTWb3UARCr9WFPl1m0wtN6x6nJzbWeB-tV_hCsQRr6cWsIvs/s400/grafik1.png)
Laptop dapat
bertahan lama tergantung dari seberapa baik pemakai menggunakan dan merawatnya,
namun faktor kualitas laptop itu sendiri juga sangat berpengaruh. Gambar 1 menunjukkan
bahwa tingkat kerusakan laptop merek Asus berada di tingkat terendah setelah
tiga tahun pemakaian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Asus menjadi merek laptop
terbaik kualitasnya dibandingkan denganmerek lain seperti Apple, Dell, Acer dan
HP.
Jika
dibandingkan dengan Asus maka laptop merek HP yang berada di persentase
kerusakan laptop paling tinggi dapat menunjukkan bahwa laptop merek tersebut
lebih rentan terhadap kerusakan dibanding merek lainnya. HP memiliki persentase
kerusakan yang hanya berbeda tipis dengan laptop merek Acer yang berada di
peringkat empat, namun laptop merek HP tetap dapat dikategorikan ke dalam
jajaran merek laptop yang paling mudah mengalami kerusakan.
Berdasarkan
Tabel 1 dapat diketahui bahwa persentase jumlah penjualan cakram keras atau harddisk terbanyak selama lima tahun ini
adalah merek Seagate dan paling sedikit adalah merek Samsung. Merek yang paling
tinggi tingkat penjualannya itu ternyata memiliki persentase tingkat kerusakan
paling tinggi pula, padahal jika diperhatikan tingkat kerusakan terendah justru
berada pada merek Samsung yang memiliki persentase jumlah penjualan terendah.
Seagate tetap mampu menjuarai jumlah penjualan.
Hal
itu mungkin saja terjadi karena umur pemakaian cakram keras merek Seagate dapat
bertahan lama dibanding merek lainnya. Western Digital juga memiliki umur pemakaian
dan tingkat kerusakan yang hampir sama dengan Seagate. Persamaan itu mungkin yang
menjadi alasan jumlah penjualan cakram keras merek Seagate dan Western Digital memiliki
perbedaan yang tipis. Masyrakat mungkin lebih menyukai produk yang memiliki umur
pemakaian lebih lama.